Kamis, 27 April 2017

Seorang Santri Dipukuli Sampai Mati



Gambar: publicdomainpictures.net
Sebagai seorang pengajar/pendidik, baik guru, ustadz, kiai, atau pengasuh pondok pesantren sudah sepantasnya memberikan ilmu dan suri teladan yang baik kepada anak didik.

Lebih jauh lagi para pendidik juga tidak boleh melupakan perhatian terhadap perkembangan fisik (biologik), kejiwaan (psikologik), sosial dan spritual anak muridnya. Anak-anak muridnya merupakan masa depannya. Salah sedikit saja seorang pendidik membimbing muridnya maka akan sangat fatal bagi masa depan bangsa dan negara di mana murid tersebut tinggal.


Sayangnya tidak demikian dengan yang menimpa seorang santri di sebuah madrasah swasta di daerah Kota Tinggi, Negara Bagian Johor, Malaysia.


Santri tersebut dipukuli gurunya sendiri dengan menggunakan pipa air sampai pada akhirnya ia meninggal dunia. Sebuah surat kabar Malaysia, Malay Mail mengutip catatan harian anak tersebut, “Ya Allah, bukakan hati orangtua saya supaya mereka mengizinkan saya pindah ke sekolah lain karena saya tidak betah di sini”.