(Catatan 16, Memeringati HAS 1 Desember 2017)
Di
situlah saya pertama kali menyaksikan bagaimana pada saat saya lagi membimbing
yang satu dengan kalimat, “Laa ilaaha illallah...” Saya berdiri di
tengah-tengah karena kalau saya kunjungi ada satu-satu, yang lain minta.
Keluarga
yang satu, “Pak, ruangan anak kami dulu.”
Sementara
yang lain, “Pak, anak kami butuh bimbingan Bapak.”
Yang
dari ruangan ujung bilang, “Pak, anak saya sudah lewat. Apa yang harus kami
lakukan?”
Saya
bagi waktu 30 menit. 10 menit saya berdiri di tengah-tengah. Saya sampaikan
kepada keluarga dan para pasien yang terbaring lemah, khususnya bagi yang
muslim, saya menghimbau untuk mengucapkan, “La ilaaha illalllah...”
Sampai
berulang-ulang. “Laa.. Laa.. Laa...” Susah! Entah apa itu. Saya sendiri
belum tahu. Mungkin karena amal perbuatannya. Mungkin dia belum minta maaf sama
orang tuanya. Kemudian saya panggil ibunya, “Ibu apakah ini anak kandung ibu?
“Iya
betul, Pak”
“Ibu
ikhlas. Ibu ridho. Insya Allah kalau Allah panjangkan umur anak ibu, Allah
akan dipanjangkan. Tapi kalau memang Allah sudah menarik ketentuan takdir-Nya ibu
harus ikhlas. Kumpulkan keluarga. Kasih semangat terus.”
Bagi
yang sakit, saya sampaikan, “Wahai saudaraku dan sahabatku. Terus berjuang
dengan kalimat Allah.. Allah.. Allah.. Allah.. Allah... Setiap nafas sebut nama
Allah. Setiap nafas sebut istighfar secara bergantian. Setiap ada kunjungan.
Baik dari pihak keluarga, saudara, atau teman mintalah maaf. Mintalah doa.”
Kemudian
saya pimpin lagi membaca kalimat Tahlil yang diikuti oleh mereka. Mereka merasa
nyaman. Seorang ibu menghampiri saya, “Pak, tolong bimbing anak kami. Anak kami
seorang pezina, Pak. Dia sudah mengakui, Pak.”
Kami
melantunkan senandung istighfar bersama-sama. Semoga Allah SWT mengampuni
dosa-dosanya. Dalam rangka Hari AIDS Sedunia (HAS), saya menghimbau, khususnya
buat para pemuda-pemudi, calon generasi bangsa jagalah diri dan keluargamu dari
api neraka. Jaga pergaulan. Jangan seks bebas. Apa lagi pakai narkoba karena
berujung maut akibatnya. Terima kasih.
Was
salamualaikum wa rohmatullahi wa barokatuh...
(Editor:
Mohamad Istihori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar