Sabtu, 03 September 2016

Memilih Proses Pemulihan, Memilih Kehidupan

Oleh: Indra Wirasetya

Sepenggal cerita di Klinik Prof. Dadang Hawari pada sore hari.

Pola dari pengerusakan terhadap diri sendiri berubah menjadi suatu kebutuhan. Tidak ada harapan untuk kita dalam adiksi aktif. Beberapa dari kita merasakan kehampaan setiap waktu kita memakai narkoba.

Gaya hidup kita yang tidak sehat akan menempatkan kita pada risiko hidup yang cukup tinggi dalam penderitaan. Kehidupan seorang pecandu miras dan narkoba, contohnya, cukup dibilang tinggi karena dosis konsumsi miras dan narkobanya yang terus bertambah setiap hari.

Di dalam proses pemulihan, pola pertama yang dapat diubah seorang pecandu adalah dengan mengubah pola kehidupan sehari-harinya. Dari pola hidup yang penuh dengan risiko menjadi pola hidup yang benar-benar bersih dari drugs (narkoba). Hal inilah yang dapat menjadi awal dari perjalanan hidupnya.


Tetapi pengerusakan terhadap diri sendiri jauh lebih parah dari pemakaian. Apalagi jika di dalam proses pemulihannya ia sering memperlakukan dirinya sendiri sebagai orang yang sudah tidak berguna lagi.

Ketika ia memperlakukan dirinya secara buruk, maka keadaannya pun akan semakin memburuk. Ini sangat berbahaya. Ketika ia merasakan keburukan itu maka akan cepat merasa bete/bosan dan peluang untuk relaps menjadi sangat besar kemungkinannya.   Memilih pemulihan berarti memilih kehidupan. Ia harus segera untuk memutuskan setiap harinya bahwa ia ingin hidup bebas dari jeratan miras dan narkoba. Setiap kali menghindar untuk merusak diri, itu berarti ia memilih untuk mengikuti proses pemulihan dan rehabilitasi.

Untuk hari ini dan seterusnya, ia harus tetap memilih hidup dalam pemulihan dan terus akan menyayangi diri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar