(Reportase
Ke-4, Pesantren Ramadhan Bersama Habib Fuad Salim, LC. di SMK Bistek, Bekasi, 3
Juni 2017)
narkobacandu.blogspot.co.id
– Habib Fuad kemudian mengajak para peserta pesantren Ramadhan untuk muhasabah
atau mengevaluasi diri masing-masing.
Kita mengaku beriman kepada Allah, kita yakin bahwa firman Allah dalam al Quran adalah kebenaran yang nyata tapi perilaku kita selama ini justru malah berbanding terbalik.
“Minta
ampunlah kepada Allah,” ujar Habib Fuad kepada seluruh siswa/i SMK Bistek, Bekasi
yang hadir. “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas segala apa saja perbuatan
yang telah kita lakukan selama ini.”
Sontak
para peserta meneteskan air mata dan menangis tersedu-sedu. Bahkan ada yang
menangis dan menjerit di antara mereka.
Dengan
penuh kekhusyuan Habib Fuad melantunkan kata-katanya, “Kita bilang, kita yakin
dan beriman kepada Allah tetapi kita malah terus melakukan maksiat pada-Nya.”
Para peserta pun semakin menangis histeris.
“Yang
pernah berzina. Yang pernah mabuk-mabukan. Yang suka menyakiti hati orang tua,
guru, teman, dan orang-orang sekitar segeralah bertaubat sepenuh hati kepada
Allah.”
Habib
Fuad lalu mengutip firman Allah pada surat ar Rohman ayat 37-38, “Maka apabila
langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (37).
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (38)”.
Habib
Fuad kemudian mengajukan pertanyaan, “Untuk apa kita semua kita beriman dan
meyakini semua firman Allah yang ada di dalam al Quran ini?”
Para
peserta belum memiliki jawaban yang pas atas pertanyaan yang diajukan tersebut.
Maka Habib Fuad pun mengutip surat ar Ra`d ayat 2, “Allah-lah yang meninggikan
langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di
atas `Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga
waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan
Tuhanmu.”
Melalui
akhir ayat di atas jelaslah bahwa kita selama ini beriman dan meyakini seluruh
firman Tuhan, baik firman yang kauniyah dan yang qouliyah adalah supaya kita
menjadi semakin yakin dengan pertemuan dengan Tuhan, Sang Kekasih Sejati yang
sangat kita rindukan selama hidup di dunia ini.
(Mohamad
Istihori, Jakarta, 4 Juni 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar