Rabu, 31 Mei 2017

EK dan Komitmennya untuk Keluarga Tercinta



Oleh: Mohamad Istihori

Jika bukan karena izin Tuhan rasanya sangat sulit bagi saya untuk percaya bahwa tengah malam seperti ini, pada hari Ahad, di perkampungan yang cukup jauh dari rumah saya dapat berbincang serius tapi santai dengan seorang Sahabat Madani.


Sebut saja teman ngobrol saya malam ini adalah EK. Pria berumur sekitar 25 tahun ini bekerja sehari-hari sebagai supir pengangkut material bangunan. EK menceritakan pengalamannya sebagai supir yang setiap hari harus dipalak di tengah jalan oleh para preman berseragam.


Sebenarnya EK sudah mengadukan perihal pemalakan ini kepada atasannya. Namun, pihak perusahaannya pun tidak dapat berbuat banyak.

Akhirnya, suka-tidak suka ia harus menyisihkan uangnya untuk diserahkan secara paksa kepada para preman berseragam tersebut agar material bangunan yang EK antar dapat sampai tujuan dan EK dapat kembali ke rumah tanpa kurang satu apapun.

Jauh di lubuk hatinya, EK tetap berharap pada suatu hari nanti akan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. EK tetap menjalani profesinya seperti sekarang ini karena sampai saat ini belum memiliki kesempatan lain yang ia anggap lebih baik.

Apalagi sekarang EK sedang menantikan kelahiran anak pertamanya. Alasan pernikahan ini pula yang membuat EK untuk berhenti dari kebiasaannya minum minuman keras (miras). Dulu sebelum menikah, EK kerap mabuk miras setiap kali ia nongkrong bareng teman-temannya. Bahkan seminggu sebelum menikah EK masih suka mabuk-mabukan.

Dua Tanya



(Catatan Ke-6 Pelatihan Asesmen Konselor Madani bersama UGin di Studio Madani, Selasa, 9 Mei 2017)

narkobacandu.blogspot.co.id – Dalam asesmen terdapat dua jenis pertanyaan. Pertama pertanyaan terbuka dan kedua pertanyaan tertutup.


“Bagaimana respon keluarga Anda?” (Contoh pertanyaan terbuka)
“Keluarga marah atau tidak?” (Contoh pertanyaan terbuka).


Kedua pertanyaan tersebut sama pentingnya dalam asesmen. Biasanya pertanyaan tertutup digunakan untuk menutup sesi, agar asesmen tidak melebar dari inti permasalahan, atau memang dipakai untuk pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban, “iya” atau “tidak”.

Untuk mengawali sebuah asesmen bisa dimulai dengan acara kopdar (kopi darat). Setelah tercipta keakaraban sedemikian rupa baru petugas asesmen memulai untuk mengajak klien untuk melakukan asesmen.

Senin, 29 Mei 2017

Berbagai Kemunkaran yang Allah Azab dengan Kematian



(Catatan 3 Silaturahmi Madani ke Prof. Dadang Hawari, Jakarta, 27 Mei 2017)

narkobacandu.blogspot.co.id – Prof. Dadang Hawari menjelaskan bahwa Bab I dalam buku terbaru beliau tersebut membahas mengenai “Kematian karena Azab Allah SWT”.


Buku tersebut juga dilengkapi dengan gambar berbagai situs peninggalan Kaum Tsamud bernama Madain Saleh di kota Tabuk, wilayah al `Ula, Saudi Arabia. Kaum Tsamud merupakan salah satu kaum yang mengingkari hari kiamat.


Selain kaum Tsamud, ada juga kaum `Ad yang juga tidak percaya akan datangnya hari akhir. Allah menjelaskan kedua kaum tersebut dalam surat al Haqqah: 4-6, “Kaum Tsamud dan `Ad telah mendustakan kiamat itu. Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan suara yang menggeledek. Adapun kaum `Ad dibinasakan dengan angin yang sangat keras lagi kencang.”

Peninggalan kaum tersebut sampai sekarang masih ada. Tapi orang tetap saja masih ada yang belum percaya. Dalam buku tersebut banyak memuat kehancuran sebuah kamu sampai membahas mengenai Raja Namrud yang memasukkan Nabi Ibrahim ke dalam api.

Senin, 15 Mei 2017

Tiga Simulasi untuk Para Peserta Pelatihan Asesmen Madani



(Catatan Ke-2 Pelatihan Asesmen Konselor Madani bersama UGin di Studio Madani, Selasa, 9 Mei 2017)


narkobacandu.blogspot.co.id3. Mengidentifikasi gambaran klinis yang akurat dan jelas.
Berbagai data dan informasi yang dihimpun oleh petugas asesmen, digunakan untuk menemukenali permasalahan yang dihadapi klien dengan tepat.

4. Memberikan umpan balik dengan objektif
Dalam melakukan asesmen, petugas asesmen tidak hanya melakukan proses pengumpulan data dan informasi mengenai klien, namun juga memberikan umpan balik atas informasi yang disampaikan klien melalui probing maupun sumarrising.


Untuk lebih memantapkan pemahaman para peserta pelatihan asesmen, UGin memberikan simulasi mengenai komunikasi antara petugas asesmen dengan klien ketika asesmen berlangsung.


Simulasi pertama mengenai komunikasi satu arah. Satu kelompok terdiri atas dua orang. Satu berperan sebagai petugas asesmen dan lainnya sebagai klien. UGin memanggil para petugas asesmen ke depan. Menunjukkan sebuah gambar. Setelah itu, petugas asesmen kembali ke tempat duduk masing-masing. Mereka berdua duduk dengan posisi saling membelakangi.

Petugas asesmen memberikan sebuah pengarahan agar klien menggambar sesuai instruksi dari petugas asesmen namun klien dilarang untuk memberikan sebuah pertanyaan pun. Setelah beberapa menit, klien dipersilahkan untuk menunjukkan gambar yang telah ia buat.

Sabtu, 13 Mei 2017

Setan Narkoba Semakin Merajalela di Indonesia

(Catatan Ke-1 Penyuluhan Bahaya Narkoba Madani & Peringatan Isra Mi`raj Nabi Muhammad Saw di Masjid al Bina Apartment Casablanca East Residence, 6-5-2017)

narkobacandu.blogspot.co.id – Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) kini tidak melulu berbicara mengenai perkara agama yang berada dalam wilayah ibadah mahdhoh (semuanya tidak boleh kecuali yang diperintahkan Allah).

Pembicaraan dan materi PHBI sekarang lebih kaya dan beragam karena sudah meluas pada wilayah ibadah mu`amalah (semuanya boleh kecuali yang dilarang Allah).

Hal yang demikian sudah tidak asing bagi Yayasan Madani Mental Health Care (MMHC) yang kerap diundang dalam berbagai peringatan hari besar agama atau nasional oleh berbagai kalangan.

Sebagaimana ketika Madani mendapatkan undangan dari panitia PHBI, peringatan Isra Mi`raj Rosulullah Muhammad Saw di Masjid al Bina, Apartment Casablanca East Residence pada Sabtu, 6 Mei 2017.

Pada acara ini Yayasan MMHC mengirim Tim Madani Training Motivation (MTM) yang dikomandoi Ust. Samsul bersama beberapa konselor dan klien Madani. Tim MTM berangkat sekitar pukul 17.11 WIB.

Selasa, 09 Mei 2017

“Permisi Bapak/Ibu, Anakmu Mau Pake Narkoba Dulu?” #Eh



(Catatan Forum Silaturahmi Keluarga Madani 3 Bagian Ke-15  Bersama Bunda Meilani Hermanto di Studio Madani, Kamis, 4 Mei 2017)

narkobacandu.blogspot.co.id – Bunda Meilani, “Waktu anak kita memakai narkoba, apakah minta izin terlebih dulu sama kita? Nggak kan!


Tapi sekarang kita harus menjaga dia dalam proses pemulihannya. Maka diajarkan dalam FSKM ini cara berkomunikasi dan metode menghadapi mereka. Sayangnya di Indonesia bicara terbuka seperti di FSKM belum menjadi perilaku dan budaya sehari-hari.


Coba kita bicarakan apa yang kita bicarakan di FSKM ini di tengah-tengah keluarga, belum tentu semua anggota keluarga merasa menerima dan nyaman dengan pembicaraan seperti ini.

Hari ini level hati dan emosi kita di FSKM adalah sama. Kita membicarakan pemulihan diri kita. Kita sampaikan masalah dan ketakutan yang kita rasakan tanpa ada beban dan malu pada peserta yang lain. Pembicaraan di sini begitu terbuka dan apa adanya. Bukan adanya apa.

Tidak semua anggota keluarga mau berperan sebagai partner dalam pemulihan anggota keluarga yang lain yang kena narkoba. ‘Ngapain gua pikirin dia’, ‘Ah bodo amat itu kan masalah dia, bukan masalah gua. Biar aja dia yang menghadapinya sendiri’.

Rencana Mau Bulan Madu Malah Jadi “Bulan Racun”



(Catatan Forum Silaturahmi Keluarga Madani 3 Bagian Ke-10  Bersama Bunda Meilani Hermanto di Studio Madani, Kamis, 4 Mei 2017)

narkobacandu.blogspot.co.id – Bunda Meilani, “Anak kita yang kena masalah narkoba ini kadang suka merayu kita, ‘Bu/Pak teman saya ini adalah teman terbaik yang pernah saya temui sepanjang saya mengarungi kehidupan. Teman saya inilah yang selalu ngajak saya makan bareng. Dia kerjanya bagus di kantor. Dia selalu ngengetin aku. Jadi, kalau saya mau pergi ke manapun saya maunya bersama dia’.


Tidak tahunya temannya yang ia angkat-angkat itu adalah seorang bandar. Ketahuan bandarnya dari mana? Suatu hari ketika temannya itu ketangkap polisi, saya yang harus mewawancarainya. Loh!!!???


Kita selalu menghadapi kondisi yang serba salah dengan anak dengan masalah narkoba ini. Belum lagi ketika dia menghadapi stigma. Ditambah peran media yang ikut membebaninya terhadap masalah stigma ini.

Anak saya juga mengalami stigma ini. Ceritanya anak perempuan saya menikah. Itu kembang pernikahan belum kering sudah muncul masalah. Puncaknya ketika anak perempuan saya hendak pergi bulan madu dengan suaminya.

Menjaga Pemulihan Selama Hayat Masih di Kandung Badan



(Forum Silaturahmi Keluarga Madani 3 Bagian Ke-5  Bersama Bunda Meilani Hermanto di Studio Madani, Kamis, 4 Mei 2017)

narkobacandu.blogspot.co.id – Bunda Meilani, “Dalam family support group kita sudah tidak bicara lagi mengenai narkoba.


Dalam grup dukungan keluarga yang saya ikuti selama ini, ada yang anaknya sudah meninggal, ada yang anaknya masih di penjara, pokoknya kita sudah tidak lagi membicarakan mereka tapi kita hanya bicara mengenai pemulihan kita. Pemulihan keluarga.


Keluarga juga harus menjalani pemulihan akibat dampak dari salah satu anggotanya yang memakai narkoba. Apalagi kecanduan ini merupakan sebuah penyakit kambuhan dan tidak pernah akan bisa sembuh tapi bisa diterapi dan dapat pulih.