Senin, 15 Mei 2017

Tiga Simulasi untuk Para Peserta Pelatihan Asesmen Madani



(Catatan Ke-2 Pelatihan Asesmen Konselor Madani bersama UGin di Studio Madani, Selasa, 9 Mei 2017)


narkobacandu.blogspot.co.id3. Mengidentifikasi gambaran klinis yang akurat dan jelas.
Berbagai data dan informasi yang dihimpun oleh petugas asesmen, digunakan untuk menemukenali permasalahan yang dihadapi klien dengan tepat.

4. Memberikan umpan balik dengan objektif
Dalam melakukan asesmen, petugas asesmen tidak hanya melakukan proses pengumpulan data dan informasi mengenai klien, namun juga memberikan umpan balik atas informasi yang disampaikan klien melalui probing maupun sumarrising.


Untuk lebih memantapkan pemahaman para peserta pelatihan asesmen, UGin memberikan simulasi mengenai komunikasi antara petugas asesmen dengan klien ketika asesmen berlangsung.


Simulasi pertama mengenai komunikasi satu arah. Satu kelompok terdiri atas dua orang. Satu berperan sebagai petugas asesmen dan lainnya sebagai klien. UGin memanggil para petugas asesmen ke depan. Menunjukkan sebuah gambar. Setelah itu, petugas asesmen kembali ke tempat duduk masing-masing. Mereka berdua duduk dengan posisi saling membelakangi.

Petugas asesmen memberikan sebuah pengarahan agar klien menggambar sesuai instruksi dari petugas asesmen namun klien dilarang untuk memberikan sebuah pertanyaan pun. Setelah beberapa menit, klien dipersilahkan untuk menunjukkan gambar yang telah ia buat.

Simulasi kedua tentang komunikasi dua arah. Aturannya hampir sama dengan simulasi pertama hanya pada simulasi kedua ini klien dipersilahkan bertanya apa saja kepada petugas asesmen (diskusi) yang penting tujuan bersama dapat dicapai.

UGin bertanya kepada para peserta, “Lebih enakan simulasi pertama atau kedua dalam berkomunikasi antara petugas asesmen dengan klien?”

Seluruh peserta menjawab serentak, “Yang kedua!”

“Mengapa?” tanya UGin lagi.

“Bisa diskusi,” jawab salah satu peserta.

Merespon kedua simulasi tersebut, Ust. Rizal bertanya,  “Jika dalam komunikasi tersebut ada kesalahan atau tidak tercapainya tujuan bersama, maka itu salah siapa? Salah petugas asesmen atau klien?”

UGin, “Asesmen tidak untuk mencari siapa yang benar dan siapa yang salah.”

Simulasi ketiga perihal hambatan komunikasi.

(Mohamad Istihori, Senin, 15 Mei 2017)

Catatan Selengkapnya :
Catatan 1 dari 7 : Mengenal Tujuan dan Teknik Asesmen terhadap Klien Pecandu Narkoba
Catatan 3 dari 7 : Jadilah Asesor yang TEN (Tulus, Empati, dan Netral)
Catatan 4 dari 7 : Delapan Prinsip Dasar Asesmen
Catatan 5 dari 7 : Teknik Mendengarkan Aktif
Catatan 6 dari 7 : Dua Tanya
Catatan 7 dari 7 : Faktor Komunikasi Non Verbal dalam Asesmen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar