Senin, 29 Mei 2017

Berbagai Kemunkaran yang Allah Azab dengan Kematian



(Catatan 3 Silaturahmi Madani ke Prof. Dadang Hawari, Jakarta, 27 Mei 2017)

narkobacandu.blogspot.co.id – Prof. Dadang Hawari menjelaskan bahwa Bab I dalam buku terbaru beliau tersebut membahas mengenai “Kematian karena Azab Allah SWT”.


Buku tersebut juga dilengkapi dengan gambar berbagai situs peninggalan Kaum Tsamud bernama Madain Saleh di kota Tabuk, wilayah al `Ula, Saudi Arabia. Kaum Tsamud merupakan salah satu kaum yang mengingkari hari kiamat.


Selain kaum Tsamud, ada juga kaum `Ad yang juga tidak percaya akan datangnya hari akhir. Allah menjelaskan kedua kaum tersebut dalam surat al Haqqah: 4-6, “Kaum Tsamud dan `Ad telah mendustakan kiamat itu. Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan suara yang menggeledek. Adapun kaum `Ad dibinasakan dengan angin yang sangat keras lagi kencang.”

Peninggalan kaum tersebut sampai sekarang masih ada. Tapi orang tetap saja masih ada yang belum percaya. Dalam buku tersebut banyak memuat kehancuran sebuah kamu sampai membahas mengenai Raja Namrud yang memasukkan Nabi Ibrahim ke dalam api.

Raja Namrud juga mengaku dirinya sebagai tuhan yang patut disembah. Allah kemudian membinasakannya “hanya” melalui seekor nyamuk yang masuk ke dalam telinganya. Hal tersebut membuat Namrud kesakitan. Ia pun membentur-benturkan kepalanya sampai tewas.

#

Islam kan mengajarkan untuk “amar ma`ruf nahyi munkar”. Lalu, mengapa sekarang kalau ada orang yang “nahyi munkar” malah dibilang radikal? Ini sekarang banyak orang yang salah paham.

Tumbuhnya radikalisme itu adalah karena kemiskinan dan kebodohan. Bukan karena ketaatan dalam menjalankan ajaran Tuhan.

Kemiskinan dan kebodohan dapat menjadi pemicu munculnya penyakit gangguan jiwa depresi. Para penderita depresi akan sangat mudah diperalat oleh pihak tertentu untuk melakukan sebuah tindakan pelanggaran kemusiaan seperti melakukan bom bunuh diri.

Jadi, yang saat ini harus dilakukan pemerintah adalah fokus mengentaskan kemiskinan dan kebodohan agar tidak terus bertambah angka penderita gangguan jiwa depresi. Bukan sibuk mencap sebuah golongan termasuk ke dalam golongan radikal atau liberal.

Jika kemunkaran seperti ini terus dilakukan pemerintah. Kita  hanya tinggal menunggu azab Allah akan diturunkan kepadanya sebagaimana azab yang telah Allah timpakan kepada para pelaku kemunkaran pada kaum sebelum kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar