Selasa, 12 Desember 2017

“Pak, Anak Saya Sudah Lewat, Apa yang Harus Kami Lakukan?”



(Catatan 16, Memeringati HAS 1 Desember 2017)

Di situlah saya pertama kali menyaksikan bagaimana pada saat saya lagi membimbing yang satu dengan kalimat, “Laa ilaaha illallah...” Saya berdiri di tengah-tengah karena kalau saya kunjungi ada satu-satu, yang lain minta.

Keluarga yang satu, “Pak, ruangan anak kami dulu.”

Sementara yang lain, “Pak, anak kami butuh bimbingan Bapak.”

Yang dari ruangan ujung bilang, “Pak, anak saya sudah lewat. Apa yang harus kami lakukan?”

Saya bagi waktu 30 menit. 10 menit saya berdiri di tengah-tengah. Saya sampaikan kepada keluarga dan para pasien yang terbaring lemah, khususnya bagi yang muslim, saya menghimbau untuk mengucapkan, “La ilaaha illalllah...”

Kemudian diikuti oleh mereka. Ada yang susah. Ada yang mudah. Tapi banyak yang susah. Saya menyaksikan sendiri, mereka menyebut, “Laa ilaaha illalllah muhammadar rasulullah,” itu susah sekali.

Sampai berulang-ulang. “Laa.. Laa.. Laa...” Susah! Entah apa itu. Saya sendiri belum tahu. Mungkin karena amal perbuatannya. Mungkin dia belum minta maaf sama orang tuanya. Kemudian saya panggil ibunya, “Ibu apakah ini anak kandung ibu?

“Iya betul, Pak”

“Ibu ikhlas. Ibu ridho. Insya Allah kalau Allah panjangkan umur anak ibu, Allah akan dipanjangkan. Tapi kalau memang Allah sudah menarik ketentuan takdir-Nya ibu harus ikhlas. Kumpulkan keluarga. Kasih semangat terus.”

Bagi yang sakit, saya sampaikan, “Wahai saudaraku dan sahabatku. Terus berjuang dengan kalimat Allah.. Allah.. Allah.. Allah.. Allah... Setiap nafas sebut nama Allah. Setiap nafas sebut istighfar secara bergantian. Setiap ada kunjungan. Baik dari pihak keluarga, saudara, atau teman mintalah maaf. Mintalah doa.”

Kemudian saya pimpin lagi membaca kalimat Tahlil yang diikuti oleh mereka. Mereka merasa nyaman. Seorang ibu menghampiri saya, “Pak, tolong bimbing anak kami. Anak kami seorang pezina, Pak. Dia sudah mengakui, Pak.”

Kami melantunkan senandung istighfar bersama-sama. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosanya. Dalam rangka Hari AIDS Sedunia (HAS), saya menghimbau, khususnya buat para pemuda-pemudi, calon generasi bangsa jagalah diri dan keluargamu dari api neraka. Jaga pergaulan. Jangan seks bebas. Apa lagi pakai narkoba karena berujung maut akibatnya. Terima kasih.

Was salamualaikum wa rohmatullahi wa barokatuh...

(Editor: Mohamad Istihori)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar