(Catatan
3 Silaturahmi Madani ke Prof. Dadang Hawari, Jakarta, 27 Mei 2017)
narkobacandu.blogspot.co.id
– Prof. Dadang Hawari menjelaskan bahwa Bab I dalam buku terbaru beliau
tersebut membahas mengenai “Kematian karena Azab Allah SWT”.
Buku tersebut juga dilengkapi dengan gambar berbagai situs peninggalan Kaum Tsamud bernama Madain Saleh di kota Tabuk, wilayah al `Ula, Saudi Arabia. Kaum Tsamud merupakan salah satu kaum yang mengingkari hari kiamat.
Selain
kaum Tsamud, ada juga kaum `Ad yang juga tidak percaya akan datangnya hari
akhir. Allah menjelaskan kedua kaum tersebut dalam surat al Haqqah: 4-6, “Kaum
Tsamud dan `Ad telah mendustakan kiamat itu. Adapun kaum Tsamud, maka mereka
telah dibinasakan dengan suara yang menggeledek. Adapun kaum `Ad dibinasakan
dengan angin yang sangat keras lagi kencang.”
Peninggalan
kaum tersebut sampai sekarang masih ada. Tapi orang tetap saja masih ada yang
belum percaya. Dalam buku tersebut banyak memuat kehancuran sebuah kamu sampai
membahas mengenai Raja Namrud yang memasukkan Nabi Ibrahim ke dalam api.
Raja
Namrud juga mengaku dirinya sebagai tuhan yang patut disembah. Allah kemudian
membinasakannya “hanya” melalui seekor nyamuk yang masuk ke dalam telinganya.
Hal tersebut membuat Namrud kesakitan. Ia pun membentur-benturkan kepalanya
sampai tewas.
#
Islam
kan mengajarkan untuk “amar ma`ruf nahyi munkar”. Lalu, mengapa sekarang kalau
ada orang yang “nahyi munkar” malah dibilang radikal? Ini sekarang banyak orang
yang salah paham.
Tumbuhnya
radikalisme itu adalah karena kemiskinan dan kebodohan. Bukan karena ketaatan
dalam menjalankan ajaran Tuhan.
Kemiskinan
dan kebodohan dapat menjadi pemicu munculnya penyakit gangguan jiwa depresi.
Para penderita depresi akan sangat mudah diperalat oleh pihak tertentu untuk
melakukan sebuah tindakan pelanggaran kemusiaan seperti melakukan bom bunuh
diri.
Jadi,
yang saat ini harus dilakukan pemerintah adalah fokus mengentaskan kemiskinan
dan kebodohan agar tidak terus bertambah angka penderita gangguan jiwa depresi.
Bukan sibuk mencap sebuah golongan termasuk ke dalam golongan radikal atau
liberal.
Jika
kemunkaran seperti ini terus dilakukan pemerintah. Kita hanya tinggal menunggu azab Allah akan
diturunkan kepadanya sebagaimana azab yang telah Allah timpakan kepada para
pelaku kemunkaran pada kaum sebelum kita.
(Mohamad
Istihori, 29 Mei 2017)
Catatan Selengkapnya :
Catatan 1 dari 6 : Perkembangan Madani Terkini
Catatan 2 dari 6 : “Kajian Puasa” Mengenai Kebangkitan dari Kematian Bersama Prof. Dadang Hawari
Catatan 4 dari 6 : Waspada pada Bahaya Tipu Daya Dunia
Catatan 5 dari 6 : Sudah Merdeka Tapi Masih Hidup di Bawah Hukum Penjajah
Catatan 6 dari 6 : Usai Silaturahmi, Lanjut Rapat di Madani
Catatan Selengkapnya :
Catatan 1 dari 6 : Perkembangan Madani Terkini
Catatan 2 dari 6 : “Kajian Puasa” Mengenai Kebangkitan dari Kematian Bersama Prof. Dadang Hawari
Catatan 4 dari 6 : Waspada pada Bahaya Tipu Daya Dunia
Catatan 5 dari 6 : Sudah Merdeka Tapi Masih Hidup di Bawah Hukum Penjajah
Catatan 6 dari 6 : Usai Silaturahmi, Lanjut Rapat di Madani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar