(Catatan Ke-2 Pelatihan Asesmen Konselor Madani bersama UGin di Studio
Madani, Selasa, 9 Mei 2017)
narkobacandu.blogspot.co.id – 3. Mengidentifikasi gambaran klinis yang akurat dan jelas.
Berbagai
data dan informasi yang dihimpun oleh petugas asesmen, digunakan untuk menemukenali
permasalahan yang dihadapi klien dengan tepat.
4. Memberikan umpan balik dengan objektif
Dalam
melakukan asesmen, petugas asesmen tidak hanya melakukan proses pengumpulan data dan
informasi mengenai klien, namun juga memberikan umpan balik atas informasi yang
disampaikan klien melalui probing maupun sumarrising.
Untuk lebih memantapkan pemahaman para peserta pelatihan asesmen, UGin memberikan simulasi mengenai komunikasi antara petugas asesmen dengan klien ketika asesmen berlangsung.
Simulasi
pertama mengenai komunikasi satu arah. Satu kelompok terdiri atas dua orang.
Satu berperan sebagai petugas asesmen dan lainnya sebagai klien. UGin memanggil para
petugas asesmen ke depan. Menunjukkan sebuah gambar. Setelah itu, petugas asesmen kembali ke
tempat duduk masing-masing. Mereka berdua duduk dengan posisi saling
membelakangi.
Petugas asesmen memberikan sebuah pengarahan agar klien menggambar sesuai instruksi dari petugas asesmen namun klien dilarang untuk memberikan sebuah pertanyaan pun. Setelah beberapa
menit, klien dipersilahkan untuk menunjukkan gambar yang telah ia buat.
Simulasi
kedua tentang komunikasi dua arah. Aturannya hampir sama dengan simulasi
pertama hanya pada simulasi kedua ini klien dipersilahkan bertanya apa saja
kepada petugas asesmen (diskusi) yang penting tujuan bersama dapat dicapai.
UGin
bertanya kepada para peserta, “Lebih enakan simulasi pertama atau kedua dalam
berkomunikasi antara petugas asesmen dengan klien?”
Seluruh
peserta menjawab serentak, “Yang kedua!”
“Mengapa?”
tanya UGin lagi.
“Bisa
diskusi,” jawab salah satu peserta.
Merespon
kedua simulasi tersebut, Ust. Rizal bertanya,
“Jika dalam komunikasi tersebut ada kesalahan atau tidak tercapainya
tujuan bersama, maka itu salah siapa? Salah petugas asesmen atau klien?”
UGin,
“Asesmen tidak untuk mencari siapa yang benar dan siapa yang salah.”
Simulasi
ketiga perihal hambatan komunikasi.
(Mohamad
Istihori, Senin, 15 Mei 2017)
Catatan Selengkapnya :
Catatan 1 dari 7 : Mengenal Tujuan dan Teknik Asesmen terhadap Klien Pecandu Narkoba
Catatan 3 dari 7 : Jadilah Asesor yang TEN (Tulus, Empati, dan Netral)
Catatan 4 dari 7 : Delapan Prinsip Dasar Asesmen
Catatan 5 dari 7 : Teknik Mendengarkan Aktif
Catatan 6 dari 7 : Dua Tanya
Catatan 7 dari 7 : Faktor Komunikasi Non Verbal dalam Asesmen
Catatan Selengkapnya :
Catatan 1 dari 7 : Mengenal Tujuan dan Teknik Asesmen terhadap Klien Pecandu Narkoba
Catatan 3 dari 7 : Jadilah Asesor yang TEN (Tulus, Empati, dan Netral)
Catatan 4 dari 7 : Delapan Prinsip Dasar Asesmen
Catatan 5 dari 7 : Teknik Mendengarkan Aktif
Catatan 6 dari 7 : Dua Tanya
Catatan 7 dari 7 : Faktor Komunikasi Non Verbal dalam Asesmen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar