(Forum Silaturahmi Keluarga Madani 3
Bagian Ke-5 Bersama Bunda Meilani
Hermanto di Studio Madani, Kamis, 4 Mei 2017)
narkobacandu.blogspot.co.id – Bunda Meilani, “Dalam
family support group kita sudah tidak bicara lagi mengenai narkoba.
Dalam grup dukungan keluarga yang saya ikuti selama ini, ada yang anaknya sudah meninggal, ada yang anaknya masih di penjara, pokoknya kita sudah tidak lagi membicarakan mereka tapi kita hanya bicara mengenai pemulihan kita. Pemulihan keluarga.
Keluarga juga harus menjalani pemulihan
akibat dampak dari salah satu anggotanya yang memakai narkoba. Apalagi
kecanduan ini merupakan sebuah penyakit kambuhan dan tidak pernah akan bisa
sembuh tapi bisa diterapi dan dapat pulih.
Kalau kita menderita penyakit eksim,
salah memakai sabun atau kosmetik akan kembali kumat karena eksim juga termasuk
ke dalam golongan penyakit kambuhan.
Begitu juga dengan masalah kecanduan.
Semua itu merupakan penyakit yang setiap waktu dapat kambuh tapi bisa diterapi
dan pulih. Maka harus dijaga seumur hidup. Kita mungkin pernah berpikir bahwa
setelah lima tahun pemulihan maka semua masalah akan selesai. Padahal tidak.
Pemulihan itu seperti bayang-bayang.
Terus mengikuti kita. Ibarat orang baik sepeda, ada turunan, ada tanjakan. Kita
harus tetap menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Itulah pemulihan. Baik
pemulihan sebagai pengguna atau sebagai keluarga.
Dulu anak-anak kita, kesayangan kita addict
terhadap narkoba sedangkan kita/keluarga addict terhadap anak. Ke
mana pun anak selalu terbayang-bayang narkoba sedangkan kita selalu dihantui
oleh anak.
Anak tidak pulang kita bingung. Anak
pulang kita juga pusing. Itu artinya kita kecanduan anak. Semua jadi tidak
jelas. Masalahnya berputar terus seperti “lingkaran setan”.”
(Mohamad Istihori, Ahad, 7 Mei 2017)
Catatan Terkait :
Catatan Terkait :
Catatan 1 dari 19 : Belajar dari Acara Wisuda di Malaysia Bagi Para Mantan Pengguna Narkoba
Catatan 2 dari 19 : 14 Masalah Keluarga yang Ditimpa Narkoba
Catatan 3 dari 19 : Konflik Keluarga Ketika Anak Terkena Narkoba
Catatan 4 dari 19 : Jangan Pernah Mencoba untuk Mengisi Kekosongan Jiwa dengan Narkoba
Catatan 6 dari 19 : “Hilang Satu Nggak Apa-Apa Deh, Bu!”
Catatan 7 dari 19 : Kekuatan Keluarga di Indonesia dan Pengakuan Dunia
Catatan 8 dari 19 : Recovery is Number One
Catatan 9 dari 19 : Memelihara Bandar Narkoba di Rumah?
Catatan 10 dari 19 : Rencana Mau Bulan Madu Malah Jadi “Bulan Racun”
Catatan 11 dari 19 : Empat Kunci Sukses Proses Pemulihan Keluarga dan Korban Pecandu Narkoba
Catatan 12 dari 19 : “Sekarang Dia Bukan Lagi Anak Saya, Dia Sudah Jadi Anak Negara, Pak!”
Catatan 13 dari 19 : Sesering Kita Mengikuti FSKM, Secepat Itulah Proses Pemulihan Kita
Catatan 14 dari 19 : Reconnect Relationship
Catatan 15 dari 19 : “Permisi Bapak/Ibu, Anakmu Mau Pake Narkoba Dulu?” #Eh
Catatan 16 dari 19 : Habis Titik Baru Koma, Hujan Rintik-Rintik Bisa Buat Kembali Pake Narkoba?
Catatan 17 dari 19 : Proses Menyamakan Persepsi Itu Susahnya Setengah Mati
Catatan 18 dari 19 : Buanglah “Sampah Perasaan” pada Tempatnya
Catatan 19 dari 19 : “Masa Bulan Madu” bagi Mantan Pecandu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar