Sabtu, 10 Desember 2016

Majlis Adzikra Mengganti Semua al Quran Terjemahan Kemenag dengan Al Quran Terjamah Tafsiriyah Majelis Mujahidin Indonesia

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Meski Terlambat.......

Sebarkan...
Astaghfirulloh.
Majlis Adzikra memutuskan untuk "MENGGANTI SEMUA  Al Qur’an TERJEMAHAN KEMENTERIAN AGAMA DENGAN  Al Qur’an Tarjamah Tafsiriyah hasil publikasi MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA  (MMI)".

MMI menemukan 3229 KESALAHAN PENERJEMAHAN DIANTARA 6236 Ayat  Al Qu’ran dalam terjemah Qur’an KEMENTRIAN AGAMA (KEMENAG)

Beberapa contoh tarjamah harfiyah Qur’an DEPARTEMEN AGAMA:

 “Dan bunuhlah mereka dimana saja kamu jumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekkah)..”(QS Al-Baqarah, 2: 191)

Versi Qur’an Tarjamah Tafsiriyah MMI:

“Wahai kaum Mukmin, perangilah musuh-musuh kalian dimanapun kalian temui mereka di medan perang dan dalam masa perang. Usirlah musuh-musuh kalian dari negeri tempat kalian dahulu diusir.”

Arifin Ilham menegaskan upaya koreksi ini harus terus disuarakan dan digulirkan tanpa maksud memusuhi Kemenag. “Perbaikilah terjemahan itu,” himbaunya.

Contoh kekeliruan lainnya dari terjemah Qur’an KEMENTERIAN AGAMA ada pada surat Al Ahzab ayat 51 yang berbunyi:

 “Kamu boleh manangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka(istri-istrimu) dan (boleh pula) menggauli siapa saja yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu…”

Sedangkan versi Al Qur’an Tarjamah Tafsiriyah MMI:

“Wahai Nabi, engkau boleh menangguhkan giliran bermalam bagi istrimu mana saja yang engkau kehendaki. Engkau boleh mendahulukan giliran bermalam bagi istrimu mana saja yang engkau kehendaki. Kamu tidak berdosa meminta penukaran jadwal giliran bermalam kepada siapa saja diantara istrimu. Kebebasan yang Allah berikan kepadamu untuk mendahulukan atau mengakhirkan giliran bermalam bagi istri-istrimu lebih dapat menenangkan hati mereka dan tidak membuat mereka sedih…”

Selain itu, Arifin Ilham  juga mengatakan lahirnya Tarjamah Tafsiriyah adalah sengatan bagi umat Islam agar gigih kembali mentadaburi Al Qur’an.

“Semuanya selamat karena ummat Islam Indonesia tidak mau mengamalkanya. Kalau mengamalkan Qur’an Tarjamah Depag bisa jadi teroris semua, mestinya negara terimakasih kepada MMI,” ujarnya.

Dalam dialog MMI dan Tim Kemenag tgl 16 Ramadhan 1431H, Tim Kemenag mempersilahkan pihak MMI supaya segera menerbitkan Terjemah Tafsiriyah Al-Quran yang telah disusun. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang menilai dan memilih sendiri, benar atau tidaknya terjemahan Al-Quran yang ada.
         -------------------
Yuk kita SEBARKAN...agar kita tetap menjaga Al Qur'an dari tafsir2 yg membelokan arti sesungguhnya..ingat Qur'an dalam janji Allah SWT..tetap dijaga kesuciannya oleh Allah SWT(baik ayat2nya maupun penafsirannya dr tangan2 laknatullah)
       ---------------------
Sumber:

http://www.islampos.com/arifin-ilham-amalkan-terjemah-quran-kemenag-umat-islam-bisa-jadi-teroris-72203/

http://www.arrahmah.com/read/2011/05/04/12252-kemenag-akhirnya-mengakui-kesalahan-terjemah-al-quran.html

Sabtu, 03 Desember 2016

Tentang Aksi 212

Ya Alloh nangis baca ini

Tulisan Joni A Koto, Arsitek, Urban Planner, alumni ITB 1993- 1 Desember 2016

Cerita Inspiratif buat kita2 yg merasa sudah 'cukup' beragama..

Adalah saya akan tak ikut lagi aksi 212..?

Saya anggap dunia adalah soal bagaimana hidup dan cari kehidupan.. bagaimana menikmati dan lebih baik dari manusia lain, bagaimana bisa punya status baik, dihargai dgn apa yg dipunya dan sedikit jalan2 menikmati dunia..

Saya anggap orang yg maju dalam agama itu adalah yg berfikiran luas dan penuh toleransi, saya anggap tak perlulah terlalu fanatis akan sesuatu, tak perlu reaktif akan sesuatu, keep calm, be cool.. Janganlah sesekali dan ikut2an jadi orang norak.. ikut kelompok jingkrang2 dan entah apalah itu namanya..

Saya tak ikut aksi bela agama ini itu. Kalian jgn usil, jgn pikir dgn kalian-ikut dan saya-tidak artinya kalian masuk syurga dan saya tidak..! Saya ini beragama lho, saya ikut berpuasa, saya bersedekah dan beramal.. Saya bantu orang2, bantu saudara2 saya juga,, jgn kalian tanya2 soal peran saya ke lingkungan, kalian lihat orang2 respek pada saya, temanpun aku banyak.. tiap kotak sumbangan aku isi..

Sabtu, 08 Oktober 2016

Senin, 19 September 2016

Orang Belanda dan Orang Indonesia Memang Beda Prinsip

Orang Belanda rata-rata tidak memiliki keluarga sebesar orang Indonesia. Orang Belanda harus hidup sendirian tanpa suku, tanpa saudara, tanpa pengurus RT, tanpa jemaat gereja atau mesjid atau keluarga yang sedekat atau seakrab keluarga orang Indonesia.

Orang tua Belanda siapkan anak bule mereka untuk kehidupan individualis. Agar anak-anak bisa berhasil dalam kehidupan mereka, mereka sejak usia dini sudah diajari menghadapi berbagai situasi dan tantangan dengan norma sangat praktis dan bermanfaat yang diajari orang tua sejak kecil.

Orang Indonesia dikirim ke pak Kiayi atau ustadz di mana mereka disuruh menghafal banyak ayat. Di sekolah mereka diajari bahasa Inggris bertahun-tahun namun jarang mereka bisa berbicara dengan lancar. Pendidikan di Indonesia berdasar menghafal saja. Murid Indonesia bisa jadi pintar sekali kalau mereka pandai menghafal.

Sumber Rezeki berbeda
Di Belanda anak-anak diajari meraih prestasi sendiri, berdasar prinsip yang bermanfaat, tanpa bantuan siapa-siapa. Sedangkan di Indonesia, rezeki pasti jalan melalui teman, dukun, tetangga, paman, saudara sepupuk, keponakan, rekan kerja, atau fulus.

Sabtu, 03 September 2016

Memilih Proses Pemulihan, Memilih Kehidupan

Oleh: Indra Wirasetya

Sepenggal cerita di Klinik Prof. Dadang Hawari pada sore hari.

Pola dari pengerusakan terhadap diri sendiri berubah menjadi suatu kebutuhan. Tidak ada harapan untuk kita dalam adiksi aktif. Beberapa dari kita merasakan kehampaan setiap waktu kita memakai narkoba.

Gaya hidup kita yang tidak sehat akan menempatkan kita pada risiko hidup yang cukup tinggi dalam penderitaan. Kehidupan seorang pecandu miras dan narkoba, contohnya, cukup dibilang tinggi karena dosis konsumsi miras dan narkobanya yang terus bertambah setiap hari.

Di dalam proses pemulihan, pola pertama yang dapat diubah seorang pecandu adalah dengan mengubah pola kehidupan sehari-harinya. Dari pola hidup yang penuh dengan risiko menjadi pola hidup yang benar-benar bersih dari drugs (narkoba). Hal inilah yang dapat menjadi awal dari perjalanan hidupnya.

Kamis, 25 Agustus 2016

Diagnosa Ganda: Miras/Narkoba dan Skizofrenia

narkobacandu.blogspot.com – Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Cancerellaro, Larson, dan Wilson pada 1982 terhadap para pasien miras, narkoba, dan skizofrenia menyatakan bahwa mereka itu memiliki komitmen agama yang sangat kurang.

Dalam penelitian tersebut diperoleh data bahwa terapi medik-psikiatrik yang diberikan tidak memperoleh hasil yang maksimal bila tanpa disertai dengan terapi keagamaan (psikoreligius), berupa doa dan dzikir.

Terapi akan lebih baik dan maksimal apabila kedua dimensi tersebut disinergikan atau dipadukan. Temuan ini menunjukkan bahwa agama dapat berperan sebagai pelindung dan bukanlah sebuah penyebab munculnya masalah (religion may have actually been protective rather than problem producing).

Sabtu, 23 Juli 2016

Sakawnya Pecandu Obat Tidur

narkobacandu.blogspot.co.id – Bagi pecandu obat tidur yang dihentikan pemakaiannya akan memunculkan gejala sindrom putus obat tidur atau yang biasa disebut oleh masyarakat awam dengan istilah sakaw.

Adapun berbagai gejala sakaw yang biasa dialami para pecandu obat tidur di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Mual dan muntah

2) Kelelahan umum atau keletihan

3) Hiperaktivitas saraf otonom sehingga tekanan darahnya naik (hipertensi), berdebar-debar, dan berkeringat

4) Muncul ketakutan dan kegelisahan

Kamis, 14 Juli 2016

SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO

(KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN)

Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak Jokowi dan Bu Rini.
Semoga bapak dan ibu tetap sehat meski saya yakin anda berdua pasti super sibuk.
Banyak sekali urusan yang membuat bapak dan ibu terpaksa terlibat di dalamnya.

Bagi-bagi sembako dan kartu sakti pun harus pak Jokowi yang turun langsung.
Belum lagi Pak Jokowi pasti sibuk mempersiapkan kunjungan ke Amerika Serikat dan sarapan bersama dengan pucuk pimpinan eksekutif (CEO) Freeport Mc Moran, di Washington DC dan makan malam bersama CEO Apple. Tentu semua itu menyita pikiran bapak, bagaimana membuat para CEO perusahaan asing itu bisa “ramah” menyambut kedatangan bapak.

Begitu juga dengan Bu Rini, kantor Pelindo II digeledah Bareskrim pun, harus bu Rini yang menelpon Kapolri. Belum lagi Ibu Rini harus kerja keras agar proyek kereta cepat kerja sama dengan china bisa berjalan sesuai rencana.

Kamis, 30 Juni 2016

Tertarik dengan Program Rehabilitasi Narkoba di Madani

(Anda Bertanya, Madani Melayani)

Saudari SS Bertanya:

Assalamualaikum wr. wb.

Kepada Yth.
Pengurus Madani Mental Health Care Foundation

Saya sedang mencari info mengenai tempat rehabilitasi narkoba untuk kerabat saya dan saya menemukan info mengenai Madani ini dari internet.

Mengenai program saya sangat tertarik di Madani ini karena tidak hanya fokus bagaimana pemakai bisa pulih (biologis), tetapi juga dari sisi psikologis, sosial, dan spiritual juga ditempa.

Tapi, yang ingin saya tanyakan dan takut menjadi kendala yaitu mengenai biaya. Berkenankah Madani memberi tahu berapa besaran biaya untuk proses rehabilitasi di Madani?

Senin, 06 Juni 2016

Gejala Sakaw Pecandu Kokain

Kokain Membunuhmu!
NARKOBACANDU.BLOGSPOT.CO.ID - Para pecandu narkoba jenis kokain adalah mereka yang hidupnya telah berada dalam penjara kokain. Hidup-matinya menjadi sangat bergantung pada kokain. Jika pada suatu hari tubuhnya menagih tapi ia tidak segera mendapatkan kokain maka ia akan mengalami berbagai gejala fisik dan psikis yang sangat menyiksa dan menyakitkannya.

Istilah di atas dikenal dalam dunia medis dengan sebutan “Sindrom Putus Kokain”/sakaw. Berikut adalah beberapa gejala putus zat yang dialami pecandu kokain:

1) Gangguan mimpi bertambah, sukar tidur (insomnia), tidur menjadi semakin berkurang, dan tidak lagi berkualitas.
2) Merasa lelah, lesu, tak berdaya, dan hilang semangat.
3) Depresi, murung, sedih, susah untuk merasa senang, senang untuk merasa susah, selalu merasa bersalah dan berdosa tanpa alasan logis, cenderung memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Kondisi sakaw di atas biasanya diatasi oleh pecandu narkoba kokain dengan menambah takaran atau dosis pemakaian narkoba kokain dari sebelumnya. Namun, semakin bertambah dosis pemakaiannya maka akan semakin bergantung hidupnya pada zat bernama kokain tersebut.

Semakin hari dosis pemakaian kokainnya terus bertambah. Sampai pada satu titik, jika ia tidak segera bertobat-berobat-bersahabat, akan mengalami overdosis (OD). Selain itu, pecandu kokain juga akan mengalami halusinasi, delusi, kehilangan pekerjaan, ditinggalkan kawan, dikeluarkan oleh pihak sekolah atau kampusnya, menjadi pengangguran, bahkan sampai melakukan berbagai tindak kriminal seperti perkosaan atau pembunuhan.

Senin, 23 Mei 2016

Program Penjangkauan Bahaya Penyalahgunaan Miras dan Narkoba di Jonggol

Suasana program penjangkauan "Sahabat Madani" di Jonggol.
narkobacandu.blogspot.co.id – Jam di ruang Ustadz  (Ust.) menunjukan pukul 06.35 WIB. Sambil menunggu kedatangan Ust. Samsul dan Ust. Ade yang masih dalam perjalanan menuju Panti Rehabilitasi Narkoba, Madani Mental Health Care, Ust. Yuki memastikan lagi pelengkapan yang akan dibawa benar-benar sudah lengkap. Dari sound, kabel rol, spanduk, alat tes urin, bundle calon santri, buku Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater, dan tentunya tikar untuk alas. Sebab, konsep tempat acaran adalah duduk lesehan.

Beberapa menit kemudian, Ust. Ade dan Ust. Samsul pun datang. Tidak menunggu lama kamipun langsung berangkat menuju parkiran mobil sambil membawa perlengkapan yang sudah kami persiapkan sebelumnya.

Tepat pukul 07.05 WIB, kami berangkat menuju lokasi “Program Penjangkauan Bahaya Penyalahgunaan Miras dan Narkoba” di Jonggol, kabupaten Bogor. Program penjangkauan ini diperuntukkan bagi para sahabat Madani yang terlibat dalam masalah penyalahgunaan miras dan narkoba.

Kamis, 05 Mei 2016

Gangguan Kesehatan Pecandu Putaw

NARKOBACANDU.BLOGSPOT.CO.ID – Semua jenis narkoba, bagaimana pun cara memakainya, berapa lama pun seseorang mengkonsumsinya akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia.

Narkoba jelas-jelas merusak manusia. Oleh karena itu, jangan sampai terlintas sedikitpun dalam benak kita untuk berani-berani mencobanya. Sekali mencoba, akan sangat sulit untuk melepaskan diri dari cengkramannya.

Termasuk kali ini salah satu jenis narkoba yaitu putaw, yang akan saya uraikan dampak buruknya bagi manusia yang telah ketagihan dan bergantung padanya:

1)        Perilaku Maladaptif
Pecandu narkoba jenis putaw ini akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Akibatnya, pecandu putaw akan cenderung mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas belajar atau pekerjaannya, hilang fungsi sosialnya, paranoid (mudah menaruh curiga pada setiap orang), dan sering mengalami ketakutan yang tidak memiliki alasan.

Minggu, 10 April 2016

Metode Terpadu dalam Panti Rehabilitasi Narkoba

Terapi permainan di Pusat Panti Rehabilitasi Narkoba,
Madani Mental Health Care, Jakarta
Aplikasi berbagai program keagamaan di pusat panti rehabilitasi bagi para pecandu narkoba merupakan sebuah hal yang tidak boleh diabaikan begitu saja.

Sebenarnya banyak hal yang menjadi faktor penunjang untuk meningkatkan kepulihan kesehatan para pecandu narkoba. Penerapan aplikasi dimensi keagamaan di panti rehabilitasi narkoba memang, hari ini sudah banyak pihak yang menyetujuinya. Namun demikian, masih tetap ada pihak yang masih saja meragukan bahkan menentang hal tersebut.

Selain itu, beragamnya tinjauan konsep keagamaan antara pihak Barat dengan Timur, serta Islam, Kristen, dan agama lainnya. Berjenis-jenisnya korelasi pemahaman keagamaan dengan kesehatan para pecandu narkoba.

Banyaknya model terapi rehabilitasi pecandu narkoba. Belum lagi, tak menyeluruhnya penerapan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Ada juga, beragam penerapan terapi spiritual di panti-panti rehabilitasi narkoba. Serta, beragam manfaat ajaran Islam dalam terapi agama bagi para pecandu narkoba.

Untuk menjawab semua variasi di atas itulah maka kemudian lahir sebuah panti rehabilitasi bagi para pecandu narkoba bernama Madani Mental Health Care yang memiliki kemampuan untuk meracik dan memadukan semua unsur biologis-psikologis-sosial (kemasyarakatan)-spiritual tersebut demi memulihkan kesehatan para pecandu narkoba secara total.


Clinebell (1981) mengatakan, agama dapat menjadikan kehidupan para pecandu narkoba dalam kondisi yang nyaman dan tentram. Sehingga ketika pada suatu hari ia mendapatkan masalah dalam hidupnya, apalagi ia sampai pada kondisi stres, ia tidak kembali lagi mengonsumsi narkoba.

Selasa, 05 April 2016

Mencegah Kekambuhan Pecandu Narkoba

Jangan sampai relaps narkoba!
Proses pemulihan para pasien pecandu narkoba mendapatkan halangan dikarenakan simpang siurnya teori dasar dalam mekanisme munculnya kecanduan narkoba pada seseorang. Alhasil program rehabilitasi terhadap para pecandu narkoba pun memiliki berbagai metode dan terapi.

Sebagian pihak berpendapat bahwa pecandu narkoba hanya mempunyai problem kecanduan secara biologis, atau cuma probem psikologis, cuma problema sosiologis, dan sebagian yang lain beranggapan kecanduan narkoba hanya problem spiritual/moral.

Terpecahnya metode rehabilitasi untuk para pecandu narkoba inilah yang bagi Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater justru menjadi alasan melambungnya jumlah angka relaps (kambuh) pada pasien pecandu narkoba setelah mereka menyelesaikan program rehabilitasi narkobanya.

Oleh karena itu, metode dan paradigma rehabilitasi narkoba yang terpadu (holistik) sudah saatnya untuk diterapkan di berbagai tempat-tempat pusat panti rehabilitasi narkoba. Howard Clinebell berpendapat pada makalahnya “Basic Spiritual Need: The Role of Religion In the Prevention and Treatment of Addictions the Growth and Counseling Prespectives”, para pasien pecandu narkoba mempunyai problema pada kesehatan spiritualnya.

Konsistensi pada ajaran agama (terapi spiritual) bisa mencegah seorang pecandu narkoba dari faktor relaps (kambuh) memakai narkoba lagi. Kendler pada penelitiannya “Religion, Psychopatology, and Substances Use and Abuse”, dimensi agama memiliki fungsi yang tidak boleh diabaikan dalam proses rehabilitasi dan terapi bagi pasien pecandu narkoba.

Penelitian Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari,Psikiater ikut mendukung berbagai pendapat di atas. Ia menyampaikan dalam penelitian “Pendekatan Psikiatrik Klinis Pada Penyalahgunaan Zat”, korelasi dimensi beragama dengan faktor relaps sangat bergantung pada seberapa berkomitmenkah seseorang pada ajaran agama yang ia yakini.

Sehingga perpaduan dimensi biologis-psikologis-sosiologis-spiritual (BPSS) dapat meminimalisir seorang pecandu narkoba untuk relaps hingga pada angka 12,21%. Apalagi kalau pasien dapat konsisten menjalankan ajaran ibadah dalam agamanya maka angka kekambuhannya dapat lebih kecil hingga mencapai 6,82%.


Lain hasilnya, menurut Pattison pada 1980, jika pasien pecandu narkoba tidak dapat menjalankan dan berkomitmen dalam beragama, maka potensi dia akan menggunakan narkoba meningkat tajam menjadi 43,9%.

Senin, 04 April 2016

Terapi Detoksifikasi Pecandu Narkoba

Narkoba Membunuh Manusia
Salah satu proses paling awal dan juga paling penting dalam proses pemulihan seorang pecandu narkoba adalah terapi detoksifikasi. Terapi detoksifikasi ini sering juga dikenal dengan istilah terapi stabilisasi.

Terapi detoksifikasi ini haruslah tanpa zat yang mengandung unsur narkoba lainnya atau yang merupakan turunan dari narkoba seperti: metadhone, subutex, tramal, tramadol, tradosix, codein, dan zat lain yang akibatnya (dampaknya) mirip.

Adapun proses terapi detoksifikasi tersebut adalah sebagai Metode detoksifikasi ini berlaku bukan hanya bagi opiat/heroin/putaw, tetapi juga berlaku untuk berbagai zat lain seperti ganja (cannabis), kokain, minuman keras/miras atau minuman beralkohol/minol, shabu-shabu/amphetamine/ekstasi/inex dan berbagai zat adiktif lainnya termasuk juga adalah rokok/tembakau.

Kecanduan dan penyalahgunaan narkoba merupakan bidang psikiatri. Akibat narkoba dapat menimbulkan berbagai gangguan mental dan perilaku. Hal ini disebabkan karena narkoba dapat mengganggu sinyal penghantar saraf (sistem neuro-transmitter) dalam susunan saraf pusat yang ada di otak seorang pecandu narkoba. Sehingga, terganggulah fungsi kognitif (alam pikiran/memori), fungsi afektif (alam perasaan/mood), dan fungsi psikomotor (perilaku).

Selain daripada itu, pada para pecandu narkoba sering dijumpai komplikasi medik seperti kelainan paru-paru, lever, jantung, ginjal, dan pada berbagai organ tubuhnya yang lain sehingga membuat hidupnya sangat menderita selama masih hidup di dunia.